I Love Typography

I Love Typography - al-uyeah.blogspot.com
Bicara typography tidak lepas dari perkara dien menurutku. Kenapa bisa? Mari kita lihat definisi typography terlebih dahulu. Apa itu typography? Jika diartikan secara ga jelas, typography itu seni grafis yang menggunakan bahan utamanya adalah huruf, biasanya memakai bermacam-macam jenis huruf dalam satu artworknya. Sering juga dikombinasi dengan bentuk-bentuk selain huruf, namun tidak menghilangkan esensi huruf sebagai artis utama. Lalu apa hubungannya typography dengan dien? 

Sebelum mengenal typography, yang wajib kita kenali sebenarnya adalah agama kita, Islam. Islam adalah agama yang mengatur segala sisi kehidupan, di dalamnya memiliki hukum-hukum. Salah satu hukum dalam Islam adalah hukum yang membahas gambar makhluk hidup. Bagi yang belum tahu pastinya hal ini sangat mengherankan jika tahu bahwa menggambar makhluk itu hukumnya haram. Karena dalam kesehariannya, bahkan dalam dakwah Islam pun banyak menggunakan gambar-gambar makhluk hidup. Mulai dari tingkat PAUD, TK, SD kita sudah diajari menggambar, dan termasuk didalamnya menggambar makhluk. Hingga dalam pelajaran kesenian juga diajari menggambar makhluk. Naik level ke SMP, SMA, Kuliah juga mengalami hal yang sama.

Bahkan saat kita di TPQ banyak buku-buku cerita bergambar, dalam dakwah Islam pun misalnya dengan poster-poster banyak yang menggunakan gambar makhluk hidup.Bahkan ada pula salah satu organisasi Islam besar di Indonesia, pengikutnya beranggapan jika gambar/photo ulamanya mendatangkan ketenangan, ketentraman. Hingga banyak yang menjual photo-photo ulamanya. Dan parahnya lagi, ulamanya juga mau diphoto layaknya artis. 

Beberapa dalil yang melarang,

Orang yang paling mendapat siksa pada hari kiamat adalah para pembuat gambar (pelukis/pengukir). ( Riwayat al-Bukhari dalam Kitab Pakaian (al-Libas), 5959. Muslim dalam bab yang sama, 2109)

Daripada ‘Aun bin Abu Juhaifa, Ayahnya menyatakan, “Nabi melarang mengambil duit jual beli anjing dan darah, melarang kerja-kerja membuat tatoo dan mentatoo diri, melarang menerima atau memberi riba, dan juga mencela pembuat gambar”. ( Riwayat al-Bukhari, Kitab Jual Beli (3/34), no. 299)

Daripada Ibnu ‘Abbas, “Aku mendengar Muhammad berkata, “Barang siapa membuat gambar di dunia ini, dia akan dipersoalkan serta diminta supaya memberikan nyawa kepada apa yang dilukiskannya pada hari kiamat nanti, tetapi dia tidak akan mampu melakukannya”.” ( Riwayat al-Bukhari Kitab Pakaian (7/72), no. 846)

Dan ini beberapa dalil "ngeles"nya

Ada yang berpendapat jika tidak mengapa jika tidak disembah/dituhankan. Karena dahulu Rosul melarang hal ini karena pada masa itu sangat riskan berbuat syirik dan menyembah patung dan gambar-gambar yang dibuat mereka sendiri. Dan Berbeda jika gambarnya adalah gambar ulama, kyai, ustad, habib dan semacamnya, karena itu mendatangkan berkah (kata mereka)

Bantahan dalil nyeleneh itu mudah, 
1. Lihat beberapa hadits larangan gambar makhluk hidup diatas
2. Baca hadits berikut
Daripada Ibnu ‘Abbas, “Nabi pernah memasuki Ka’bah dan menemui di dalamnya (lukisan) gambar Nabi Ibrahim dan Mariam. Kemudiannya beliau berkata, “Apakah apa ini? Bukankah mereka mengetahui bahawa malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya mengandungi gambar; termasuklah gambar (nabi) Ibrahim ini. Dan kenapa dia digambarkan sedang mempraktikkan meramal dengan anak panah?”.” (Riwayat al-Bukhari, Kitab Para Nabi (4/55), no. 570). Jika gambar Nabi Ibrahim yang setiap akhir sholat kita sebut nama beliau, dan Nabi melarang memajang gambar beliau, apa pula gambar/photo sekelas ulama-ulama Indonesia yang bertingkah seperti artis.
3. Jika alasan Nabi melarang adalah karena takut para sahabat syirik dengan gambar/patung itu, maka tentu kita harus lebih khawatir pada jaman sekarang. Nabi sudah tidak ada ditengah-tengah kita, peluang syirik tentu jauh lebih besar dari pada masa sahabat yang ada Nabi ditengah-tengah mereka.
4. Jika belum percaya menggambar makhluk itu haram, ulangi membaca no 1 - 3

Aku tidak berencana membahas perkara itu lebih detail, namun mensoal typography. Bagi seorang designer, typography merupakan solusi. Karena dalam menyampaikan maksud kita tidak perlu menggambar makhluk hidup. 

Untuk perkara memajang gambar itu tidak boleh, tetapi jika gambar ulama, kyai boleh, maka ambil sikap jangan mengikuti ulama itu. Meski mereka mengaku keturunan Nabi. Karena jelas-jelas mereka menyimpang dari ajaran. Jika itu hal yang boleh, maka tentu gambar Rosululloh yang paling berhak untuk dipajang dirumah-rumah setiap muslim. Jikalau itu boleh, dan mendatangkan kebaikan, sudah barang tentu sahabat, dan ulama-ulama terdahulu juga melakukannya. Kenapa tidak ada riwayat? Karena memang perkara itu adalah perkara batil.







Comments